TIMUN suri, siapa yang tak kenal dengan buah
yang satu ini. Buah yang bernama latin Curcumis lativus sangat
digemari oleh berbagai orang dan berbagai kalangan karena memiliki rasa yang
manis dan menyegarkan.
Timun suri merupakan salah satu tanaman yang
mudah tumbuh, dan perawatannya tidak sesulit tanaman buah lainnya. Umumnya
warga menanam timun suri dengan memanfaatkan lahan yang kosong di sekitar areal
pemukiman. Selain timun suri, mereka juga menanam blewah secara bersamaan.
Perawatannya sangat mudah, yang penting harus
terus disiram dan diberi pupuk, dan dalam tempo yang tidak begitu lama sudah
besar dan berbuah banyak.
Buah ini umumnya berbentuk lonjong dengan warna
kulit kuning dan halus. Bila ditelisik, buah ini memiliki tekstur yang mudah
rusak ketika matang, beraroma harum dan daging buah bercitarasa manis serta
miliki kadar air yang cukup tinggi.
Dibalik keberadaanya yang musiman, buah ini juga
mengandung mineral kalium dan provitamin. Serat di dalam timun suri mampu
mencegah timbulnya kanker saluran pencernaan, seperti kanker usus dan kolon.
Hal ini disebabkan sifat serat timun suri yang mengikat zat-zat karsinogen
penyebab kanker yang ada di saluran pencernaan.
Timun suri juga kaya akan provitamin A,
berfungsi menjaga kesehatan mata dan sebagai antioksidan alami pencegah
rusaknya sel tubuh penyebab penuaan dini. Seperti buah pada umumnya,
Vitamin C di dalam timun suri termasuk tinggi. Keberadaan vitamin C inilah yang
dapat mencegah timbulnya gangguan penyakit flu dan infeksi. Hal ini disebabkan
sifat vitamin C yang berfungsi sebagai anti virus dan pencegah infeksi. Selain
vitamin, mineral esensial seperti kalsium, fosfor dan zat besi juga banyak
terdapat di dalam timun suri.
Tak hanya itu, kandungan zat gizi dan air yang
terkandung di dalam buah timun suri bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh, menyehatkan fungsi ginjal dan limpa, dan menurunkan tekanan darah.
Sekian artikel singkat dari saya, semoga
bermanfaat.. :)